Sentra Organik di Kabupaten Lamongan, Desa Sumurgenuk Babat, Sudah Menerapkan Pertanian Organik Sejak Tahun 80an.
Lamongan,Aksesnusantara.id – Sejak tahun 80-an Beliau, Bapak drs.Mustain S.Pd sudah memulai membuat dan menerapkan penggunaan organik di lahan pertanian miliknya sendiri, dengan melakukan berbagai uji coba dan membuktikan kepada masyarakat sekitar desanya bahwa pupuk organik sangat baik bagi lahan sawah dan juga hasil pertaniannya.
Beliau dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh masyarakat, pelaku organik, aktivis pertanian lamongan, yang menjadi bahan rujukan, diskusi dan belajar dari berbagai petani di beberapa wilayah di Indonesia. Bukan hanya petani di kabupaten Lamongan, atau sekitar jatim, bahkan pernah menularkan ilmu dan wawasannya untuk beberapa petani di jabar dan di jateng yang diikuti juga oleh petani luar pulau saat diadakannya seminar pelatihan organik di sana.
“Sejak tahun 80-an saya sudah mulai membuat dan menerapkan sistem pertanian organik. Penelitian itu buat dan tetapkan di lahan sendiri saat itu, dan sampai sekarang. Alhamdulillah hasilnya baik jika kita paham cara dan bagaimana penerapannya yang benar. Ilmu tentang Organik ini turun temurun dan juga saya kembangkan sendiri dengan banyak penelitian. Banyak juga petani, kelompok tani atau santri dari berbagai pondok di wilayah jabar dan jateng yang belajar disini untuk membuat pupuk organik. Sejak dulu sering kali di undang untuk menjadi narasumber di pelatihan pertanian organik di berbagai daerah,” ungkap pak mustain. Minggu, (29/01/2023).

Pertanian adalah salah satu sektor penting dan fundamental bagi bangsa. akibat perang rusia Ukraina sampai ke Indonesia, harga pupuk melonjak sampai 242%.
Di Indonesia, melonjaknya harga pupuk, Sebab mayoritas suplai bahan pupuk di Indonesia berasal dari negara yang tengah berkonflik tersebut. Rantai pasok yang terganggu, sehingga menyebabkan harga pupuk naik signifikan.
Mengutip pernyataan Mentan yang mengatakan, Sebelum masa pandemi, harga urea tertinggi terjadi pada 24 Juni 2019 sebesar Rp4.123,-/kg. Sesaat setelah invasi Rusia ke Ukraina terjadi kenaikan sebesar 242% pada 25 Maret 2022, Bahkan sampai saat ini kenaikan harga masih berlanjut. Mentan juga meminta semua pihak semakin kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyiasati ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebagai salah satu solusi terbaik, perlu dilakukan pengembangan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.
Melihat kondisi itu, di tahun 2023 ini harusnya menjadi refleksi kesadaran semua petani untuk kebangkitan agro organik di Indonesia. Baik pertanian maupun perikanan, dan penggunaan terapan ilmu organik itu bisa juga diterapkan di sektor peternakan dan perkebunan juga ungkap pak mustain.
“Keuntungan penggunaan pupuk organik bisa diterapkan di semua sektor, baik pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. Kita buat sendiri dengan bahan dari alam, lingkungan sekitar. Biayanya juga ekonomis serta aman bagi manusia dan alam, tanah karena tidak mengandung bahan kimia. Saatnya para petani sadar akan pentingnya penerapan organik, apalagi sekarang pupuk langka dan mahal. Kita harus bisa berdaya dan membuat pupuk organik kita sendiri, baik itu pupuk organik, probiotik, nutrisi, obat penangkal hama, dan juga mikroba,” terangnya.
Tak hanya petani atau kelompok tani yang belajar kepada beliau secara gratis, para santri-santri pondok langitan dan beberapa pondok dari luar Kabupaten Lamongan yang juga menempa ilmu dan wawasan tentang Organik serta herbal kepadanya, beliau biasa disebut kyai organik oleh para santri.
“Pertanian adalah sektor utama, apalagi bangsa kita ini kaya akan sumber daya alam. Sudah saatnya kita para petani, belajar membuat pupuk sendiri dan lebih berdaya, berdiri di kaki sendiri menuju kemandirian ketahanan pangan nasional yang hakiki seperti yang sudah diajarkan para leluhur, nenek moyang kita, hal ini juga diidamkan para pendahulu bangsa ini sejak dulu kala,” pungkasnya. (Red)