Aksesnusantara.id – Lamongan, Di Lamongan, ada satu desa yang hampir semua warganya menjadi produsen harum manis, yaitu desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan merupakan satu-satunya sentra produksi harum manis di Lamongan, karena hampir 90 persen penduduk desa yang tinggal di daerah tersebut adalah membuat harum manis.
Jajanan tradisional harum manis atau rambut nenek atau ada juga yang menyebutnya arbanat ini sangat digemari jelang lebaran idul fitri. Penganan manis yang terbuat dari gula pasir dan tepung terigu ini selalu menjadi buruan wajib saat Idul Fitri.
Caranya membuat harum manis butuh keahlian khusus agar dapat menghasilkan tekstur harum manis yang enak. Selain itu pembuat harum manis juga harus tahan panas. Sebab, gula sebagai bahan baku utama harus dimasak dengan suhu tinggi hingga mendidih. Setelah matang, gula tersebut kemudian dituang ke dalam loyangdan ditarik.
“Pembuatan harum manis butuh keahlian khusus dan tangan pembuatannya harus tahan panas mas, kalau adonan ini kering. Akan cepat mengeras dan tidak bisa kita bentuk seperti rambut,” terang Ainur Rizky anak pemilik rumah produksi bang Toyip arumanis Kesambi, Kec. Pucuk, Lamongan. Rabu,(17/04/2022).
Ditambahkan olehnya, Harum manis buatan asli warga Kesambi, Pucuk ini bebas bahan kimia dan bisa tahan selama tiga hingga empat bulan asalkan disimpan di dalam wadah yang kedap udara. Sebaliknya, jika diletakkan di udara terbuka, harum manis bisa berubah menjadi menggumpal. Anak-anak sampai orang dewasa sangat suka sekali, apalagi saat lebaran. Harum manis yang tidak serik saat di makan anak-anak, karena bahannya alami dan tanpa pengawet,” ungkap Ainur Rizky.
Pemasaran harum manis asal desa Kesambi, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan ini sudah merambah di berbagai kota sampai luar pulau di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, harum manis miliknya juga sudah merambah ke pasar luar negeri.
“Pemesanan sudah dari beberapa kota di jawa maupun luar pulau, pernah ada yang pesan dari Arab Saudi, Brunei dan bahkan Malaysia, serta yang kemarin saat awal Ramadhan pesanan yang dikirim ke negara Italia,” ujarnya.
Saat Ramadan dan menjelang idul fitri pesanan harum manis atau rambut nenek meningkatkan sampai 2 Ton.
“Pemesanan rambut nenek di tahun ini sedikit ada penurunan mas, dari pada tahun tahun sebelumnya saat sebelum adanya pandemi covid 19. Harganya juga agak naik karena mengikuti harga bahan bakunya,” kata Ainur Rizky.
Harga kemasan harum manis toples per kg sekitar Rp. 50.000,- sedangkan untuk kemasan kresek Rp. 40.000,- dan ada juga kemasan 1/2 kg yaitu di bandrol dengan harga Rp. 30.000,- dengan beragam model kemasan sesuai pesanan. Untuk pemesanan bisa menghubungi nomor telepon/WhatsApp di nomor HP : 0896 5303 7053.
Ainur Rizky dari rumah produksi bang toyip harum manis sangat bangga desanya menjadi sentra produksi harum manis, dan usaha yang di gelutinya itu sudah turun temurun sudah ada dari jaman kakeknya, dan bertekad untuk terus melestarikan tradisi ini sampai kelak anak cucunya. (F2)