Komponen Cadangan (Komcad) Tahun 2023, Berikut Info Lengkapnya.
Aksesnusantara.com – Direktur Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Mayjen TNI Dadang Hendrayudha menyebut Indonesia telah ketinggalan jauh dengan negara lain terkait Komponen Cadangan (Komcad) untuk memperkuat pertahanan negara.
Di banding negara lain, kata dia, Indonesia yang sudah 77 tahun merdeka justru hingga saat ini belum banyak memiliki komponen cadangan yang sangat diperlukan.
“Jadi Komponen Cadangan itu kita sudah ketinggalan. 77 tahun kita merdeka kita tidak punya,” kata Dadang dikutip dalam acara Rembuk Nasional, Ngopi Daring Bela Negara yang disiarkan secara daring.
Dia pun merinci negara-negara lain yang telah lebih dulu menyiapkan komponen cadangan. Bahkan kata dia, negara-negara besar seperti Amerika hingga China justru telah lebih dulu melatih komponen cadangan.
Mereka juga bahkan mengurangi Komponen Utama dalam hal ini prajurit negara demi menghemat anggaran. Hal itulah kata dia yang mestinya juga dilakukan Indonesia.
“Kita harus menyiapkan SDM, SDA, sebagai potensi pertahanan. Kita lihat perbandingannya,” kata dia.
Misalnya, kata dia, China saat ini memiliki jumlah penduduk hingga hampir 1,5 miliar hanya memiliki sekitar 2 juta tentara aktif. Namun, sambungnya, China juga memiliki 800.00 orang tentara cadangan.
“Amerika yang jumlah penduduknya 334 (juta) tentara aktif itu 2.580.255. Tentara cadangannya hampir sama, 2.458.500 orang. Ini kira-kira perbandingan. Jadi kita sudah sangat ketinggalan,” katanya.
“Singapura, tetangga kita, yang luas teritorialnya tidak lebih dari Jakarta, jumlah penduduknya hanya 6 juta, dia itu tentaranya hanya 60 ribu. Tetapi komponen cadangannya itu hampir seluruh masyarakat Singapura. Tujuannya apa? Kalau ada ancaman mereka sudah terorganisir, sudah terlatih,” imbuhnya.
Kemenhan diketahui mulai melakukan perekrutan Komponen Cadangan yang pendaftarannya dilakukan di koramil-koramil setempat di Indonesia. Tak semua warga negara Indonesia bisa mengikuti program Komponen Cadangan (Komcad) yang dipastikan akan dibuka tahun ini. Program itu baru diperuntukkan bagi warga negara Indonesia dengan rentang usia 18 hingga 35 tahun.
Rekrutmen bakal dilakukan oleh negara dalam hal ini Kementerian Pertahanan, sementara pelatihan akan dilakukan oleh Mabes TNI.
Berikut informasi tentang Komcad (Komponen Cadangan) tahun 2023 :
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 2 Januari s.d. 14 April 2023. Pendaftaran dilakukan secara online melalui web komcad : komcad.kemhan.go.id atau melalui Whatsapp 089619370020.
Syarat Pendaftaran:
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Setia pada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945
3. Usia 18 tahun s.d. 35 tahun
4. Sehat jasmani dan rohani
5. Tidak memiliki catatan kriminalitas
6. Bukan anggota atau mantan TNI/Polri
7. Berijazah minimal SMP/Sederajat
Lampiran pendaftaran online :
1. Surat Lamaran
2. KTP
3. KK
4. SKCK
5. Surat keterangan dari Lurah/Kepala Desa
5. Ijazah pendidikan terakhir
6. Surat keterangan sehat
7. Riwayat hidup
8. Surat pernyataan bersedia mengikuti Latsarmil
9. Surat izin dari instansi/perusahaan/kampus
10. Surat izin orang tua atau istri
11. Foto diri ukuran 4×6 latar belakang merah.
(Tidak dipungut biaya selama proses pendaftaran, Seleksi, Maupun Latsarmil).
Ditambahkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Dadang Hendrayudha mengatakan, saat ini terdapat 438.000 tentara aktif di Indonesia.
Kata dia, meski berjumlah banyak, Indonesia masih belum banyak punya komponen cadangan untuk memperkuat Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga pertahanan negara. Untuk itu Kemhan Republik Indonesia (RI) mulai menggelar sosialisasi program komponen cadangan sejak Tahun 2021, Angkatan Pertama.
“Kita harus menyiapkan segala sesuatunya (untuk pertahanan negara) mulai dari sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA), sehingga sewaktu-waktu diperlukan kita sudah siap,” ujarnya dikutip dari info Komcad.
Program tersebut terbuka untuk semua warga negara Indonesia (WNI) usia 18 sampai 35 tahun, yang secara sukarela ingin menjadi komponen cadangan.
Masyarakat diperbolehkan untuk mendaftar menjadi komponen cadangan di Komando Rayon Militer (Koramil) setempat.
Komponen cadangan akan dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yakni matra darat, matra laut, dan matra udara.
Jika ingin lolos seleksi, calon komponen cadangan harus sehat jasmani dan rohani, serta tidak memiliki catatan kriminal yang dikeluarkan secara tertulis oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
Setelah dinyatakan lulus dalam seleksi, calon komponen cadangan wajib mengikuti pelatihan dasar kemiliteran selama tiga bulan.
Calon komponen cadangan berhak memperoleh uang saku, perlengkapan perorangan lapangan, perawatan kesehatan, serta perlindungan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian selama mengikuti pelatihan dasar kemiliteran.
Sementara itu, calon komponen cadangan yang berasal dari aparatur sipil negara (ASN), pekerja, buruh, atau mahasiswa, tidak akan kehilangan hak ketenagakerjaan, pekerjaan, hak akademis, serta statusnya. “Selesai dilatih mereka akan kembali ke profesi masing-masing,” Pungkasnya. (InfoKomcad/KomponenCadangan/red).