KUPANG, – Dialog interaktif “Cegah Konflik Sosial di Kupang” kembali menghadirkan pemateri dari Mabesad yaitu Waas Intel Kasad Brigjen TNI Antoninho Rangel Da Silva, S.IP., M.Han. dalam rangka kegiatan Pembinaan Komunikasi (BINKOM) yang diikuti 200 peserta terdiri dari Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat dan Tokoh Pemuda serta Organisasi Masyarakat dan Mahasiswa yang berlangsung di Aula Walikota Eltari Kupang, Selasa (13/05/2023).
Dalam kegiatan sosialisasi Pembinaan Komunikasi (Binkom) dilakukan dalam bentuk dialog interaktif tentang, “Peran Seluruh Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.”
Pada kegiatan itu juga menghadirkan para pemateri dari kalangan pemerintah daerah, Adelino DC Soares, AKS., MPS., S.p. (Kabid Kewaspadaan Nasional Kesbangpol Provinsi NTT), Dr. Zainur Wula, S.Pd., M.Si. (Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang) serta Narasumber dari Staf Intelijen Angkatan Darat yang diwakii oleh Waas Intel Kasad Bidang Jemen Intel Brigjen TNI Antoninho Rangel Dasilva, S.IP, M.Han. dengan materi pemantapan nilai-nilai wawasan kebangsaan.
Brigjen TNI Antoninho, mengatakan bahwa masyarakat Kupang sangat luar biasa, antusias dalam mengikuti kegiatan ini, dan berpandangan sangat positif, terlihat dari pertanyaan-pertanyan yang dilontarkan kepada para narasumber cukup kritis, akademis, realistis dan membangun serta berwawasan luas sebagai, “wujud warga negara Indonesia yang cinta NKRI Harga Mati.”
“Kupang adalah kota yang sangat strategis dan kondusif sehingga dapat dijadikan barometer bagi Indonesia di masa mendatang,” sebutnya.
Dari tanggapan dan testimoni dari peserta yang mengikuti acara program BINKOM hasilnya sangat positif. Ketika para perwakilan peserta diwawancarai oleh wartawan dari mayoritas mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Kasad Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman S.E., M.M. atas terselenggaranya kegiatan ini dan sangat bermanfaat dalam membangun semangat bela negara yang hakiki bagi komponen masyarakat agar dapat mencintai NKRI secara utuh.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergitas antar instansi serta membangun kolaborasi secara integratif antara TNI AD dengan seluruh komponen masyarakat dalam menghadapi segala bentuk gangguan stabilitas di wilayah di NTT. Semoga ke depan kegiatan ini akan terus berlanjut dan ditingkatkan secara integratif, holistik, massif dan komprehensif dengan pemerintah Kota/Kabupaten dan Polri serta seluruh komponen masyarakat sehingga dapat menjadikan Kupang menjadi “IS OUR HOME” di bawah bingkai NKRI,” ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa program ini bertujuan mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bertukar pikiran, berdialog dan berdiskusi dengan harapan dapat tercipta visi dan misi yang sama guna dapat mencegah setiap konflik sosial di masa mendatang. Untuk kegiatan ini dilakukan Se-Indonesia dimulai dari Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur ke Wilayah Barat Indonesia dan NTT.
“Dalam sesi tanya jawab ditegaskannya, bahwa TNI tidak terlibat dalam politik praktis, di mana dalam pasal 5 UU No. 34 Tahun 2004, dijelaskan bahwa TNI merupakan alat negara di bidang pertahanan negara yang menjalankan tugasnya berdasarkan kebijakan dan keputusan politik negara,” tutupnya. (*)