Lebanon – Di tengah meningkatnya eskalasi konflik Israel dan Palestina, ratusan personel Satuan Tugas (Satgas) FHQSU (Force Headquarters Support Unit) XXVI-O1 Kontingen Garuda UNIFIL mengelar latihan rencana kontijensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, bertempat di Soedirman Camp Naqura, Minggu (29/11/2023).
Selain Satgas FHQSU, Satgas lainnya juga turut ambil bagian dalam latihan kontijensi ini, meliputi Satgas MCOU (Military Community Outreach Unit), CIMIC (Civil Military Coordination), INDOMEDIC (Indonesian Medic), MTF (Maritime Task Force) serta HQ (Headquarters) Staff Officer.
Di sela-sela latihan, Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) FHQSU XXVI-O1 Kolonel Arm Ezra Nathanael, S.Kom, M.M, M.Han., menyampaikan bahwa latihan ini adalah bagian integral dari upaya Satgas untuk selalu siap sedia dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi di Lebanon saat ini.
Lebih lanjut disampaikan, seluruh Satgas sudah seharusnya mempunyai rencana kontijensi dan harus selalu dilatihkan setiap saat termasuk skenario terburuk yaitu evakuasi dan penarikan mundur (withdraw) dari daerah operasi ke tempat dan lokasi aman yang telah ditentukan sebelumnya yaitu Beirut dan Cyprus.
Dansatgas juga menekankan kepada seluruh personel Satgas untuk wajib memahami apa yang harus diperbuat apabila terjadi peningkatan status dari Red Alert menjadi Black Alert. “Tetap miliki semangat yang tinggi dan dedikasi yang kuat serta selalu ingat PROTAP atau SOP yang berlaku di Kontingen maupun UNIFIL sehingga senantiasa siap untuk menghadapi berbagai situasi yang terjadi di Lebanon saat ini. Dan yang terpenting adalah jangan tinggalkan ibadah sholat, semoga kita semua selalu dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,” ujarnya.
Dalam 3 minggu terakhir, semenjak pecahnya konflik bersenjata antara tentara Israel dan Hamas Palestina, wilayah Lebanon ikut memanas menyusul bergabungnya tentara Hizbullah Lebanon dalam konflik Israel-Hamas. Hal ini menyebabkan wilayah Naqoura yang menjadi lokasi Markas UNIFIL dan Soedirman Camp ikut terdampak.