Jakarta – Pusat Kesehatan (Puskes)TNI menyelenggarakan Health Security Concepts Training for Clinical Laboratory TNI Professionals bekerjasama dengan BTRP (Biological Threat Reduction Program) Amerika Serikat bertempat di Hotel Akmani, Menteng, Jakarta Pusat. Pelatihan berlangsung dari tanggal 20 sd 23 Februari 2024, dengan diikuti 30 peserta dari berbagai profesi tenaga kesehatan Matra Darat, Laut dan udara, Selasa (20/02/2024).
Dalam Kesempatan tersebut, Kapuskes TNI Mayjen TNI Dr. dr. Yenny Purnama, Sp.A(K)., M.Kes., MARS., M.H menyampaikan dalam sambutannya bahwa kita harus menambah wawasan dan mampu mengembangkan program Biosafety Biosecurity, menerapkan strategi biorisk management dan Epidemiologi di faskes
masing masing dan mampu memahami tentang mikrobiologi dasar dan operasional laboratorium.
Selanjutnya, Major Bryce Yamamoto dari BTRP AS menyampaikan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang konsep keamanan kesehatan Biosafety dan Biosekuriti (BS&S), Manajemen Biorisiko ( Biorisk Management, BRM), dan epidemiologi yang berlaku untuk para profesional di bidang klinis dan laboratorium di institusi TNI serta untuk memajukan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap ancaman biologis.
Seusai sambutan, materi pertama disampaikan oleh Dr. Prasad Kuduvali selaku Direktur Program Ilmiah BS&S dan Ahli Laboratorium Tim Pelatihan BTRP AS dengan tema “Kerangka Kerja International untuk Keamanan Kesehatan”, kemudian materi selanjutnya disampaikan oleh Dr. Pat Sadate Ngatchou mengenai Pengantar Epidemiologi. Sedangkan pemateri dari Indonesia Ibu Nur Aini Kusmayanti MPH dari Pusat Ilmu Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada berbicara mengenai Epidemiologi Deskriptif.
Pelatihan yang berlangsung 4 hari ini Kapuskes TNI berharap kepada peserta pelatihan untuk lebih aktif berpartisipasi, sehingga lebih paham terhadap materi yang diberikan dan dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan organisasi. Tidak lupa Kapuskes TNI juga berterima kasih kepada tim dari SNL dan ODC yang menjadi fasilitator dalam kegiatan ini.
Kerjasama pelatihan ini mampu meningkatkan keprofesionalan dan kecepatan responsif tenaga kesehatan TNI, dalam melakukan pencegahan, deteksi, dan mempersiapkan diri dalam penanganan ancaman biologis. Hal ini sejalan dengan visi TNI yang PRIMA (profesional, responsif, integratif, modern, adaptif).