Wonogiri –Aksesnusantara.id //Bukan sekedar panen biasa, kegiatan panen padi yang bertema “Terapan Bela Negara” di Desa Selorejo, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri ini juga bentuk implementasi dari konsep Desa Bela Negara yang mengedepankan ketahanan pangan melalui penerapan sistem pertanian organik.
Kepala Badan Koordinator Pusat FKBN, Angga Rahadian Tirtawijaya memaparkan, Desa Bela Negara dan Sistem Tanam Organik merupakan salah satu upaya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pertanian organik yang berkelanjutan.
“FKBN, sebagai lembaga yang bergerak di bidang pengembangan Bela Negara, berkomitmen untuk mendukung petani dalam mengimplementasikan pertanian organik sebagai bagian dari kemandirian ekonomi,” papar Angga saat panen padi dilahan pertanian milik Murwoto di desa Selorejo (18/11) lalu. Kegiatan dihadiri Dandim 0728/Wonogiri (Letkol Inf Edi Ristriyono), Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri (Baroto) serta Titik Supriyati (Plt Camat Girimarto).
Salah satu testimoni yang menarik yang dilakukan Sadimin, seorang petani yang awalnya menggunakan sistem pertanian kimia dan kini beralih ke pertanian organik.
Menurut Sadimin, perubahan sistem ini tidak hanya memberikan hasil yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup petani.
“Dengan pertanian organik, saya tidak hanya memperoleh hasil yang lebih baik, tetapi juga menjaga kesehatan tanah dan lingkungan,” ujarnya.
Dikesempatan ini, Plt Camat Girimarto, Titik Supriyati mengatakan, pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai elemen dalam meningkatkan kualitas pertanian. “Khususnya, dengan mengadopsi metode pertanian organik,” katanya.
Sementara itu, Dandim 0728/Wonogiri, Letkol Inf Edi Ristriyono menyampaikan, kegiatan ini adalah wujud nyata dari semangat Bela Negara yang tidak hanya terfokus pada pertahanan negara, tetapi juga pada kemandirian ekonomi dan ketahanan pangan.
“Harapan kami, kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani,” harapnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Wonogiri, Baroto sangat mengapresiasi, pentingnya peralihan dari sistem pertanian kimia ke sistem pertanian organik.
Baroto menjelaskan, sistem pertanian organik memiliki banyak manfaat, mulai dari peningkatan kualitas tanah, pengurangan ketergantungan pada bahan kimia. “Hasilnya, panen lebih sehat dan ramah lingkungan,” jelasnya.
Di acara ini juga dilakukan penyerahan simbolis pupuk organik Bela Negara oleh Kepala Badan Koordinator Pusat FKBN kepada Dandim 0728, Kepala Dinas Pertanian serta pejabat lainnya. Penyerahan simbolis ini bertujuan untuk mendukung penerapan pertanian organik di desa-desa yang ada di Wonogiri.
Tak ketinggalan, Kepala Badan Koordinator Daerah FKBN Wonogiri, bersama dengan Camat Girimarto, Kapolsek Girimarto, dan Kades Selorejo, menerima simbolis pupuk organik dari pihak pusat. Pupuk organik ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas hasil pertanian di wilayah tersebut.
Acara puncak dari kegiatan ini adalah panen bersama dan pengubinan. Seluruh peserta yang hadir, termasuk para pejabat dan petani setempat, turut berpartisipasi dalam panen padi. Hasil panen yang melimpah ini menjadi bukti nyata keberhasilan penerapan sistem pertanian organik di Desa Selorejo dan menjadi contoh bagi desa lainnya di Kabupaten Wonogiri dalam membangun ketahanan pangan melalui pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Ke depannya, diharapkan lebih banyak lagi petani yang beralih ke sistem pertanian organik, sehingga selain meningkatkan hasil pertanian, juga menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan semangat Bela Negara melalui pertanian organik dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
(Red)