Jakarta – Bakamla RI mengadakan sukses menyelenggarakan Latihan Bersama Penanggulangan Kecelakaan CBRN di Laut. Acara ditutup oleh Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., yang diwakilkan oleh Kolonel Bakamla Anang Suryanto, S.H., M.AP. Kegiatan sudah berlangsung selama tiga hari bertempat disalah satu hotel di Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Dalam sambutan Kepala Bakamla RI yang dibacakan oleh Kolonel Bakamla Anang suryanto mengatakan bahwa tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan peserta dalam menangani kecelakaan yang melibatkan bahan kimia, biologi, radiologi, dan nuklir (CBRN) di perairan Indonesia.
Dijelaskan bahwa pada hari pertama latihan diisi dengan materi-materi yang disampaikan oleh instruktur dari Komando Latihan Komando Armada (Kolat Koarmada RI) dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla). Materi mencakup peraturan terkait kecelakaan di laut dan manajemen keselamatan di kapal, serta peran yang harus dijalankan oleh peserta dalam menghadapi kecelakaan di laut terhadap kapal pengangkut CBRN.
Dilanjutkan dihari berikutnya, difokuskan pada manajemen komunikasi darurat dan penanganan kecelakaan yang disebabkan oleh bahan CBRN. Materi disampaikan oleh dua instruktur dari Basarnas yang membekali peserta dengan kemampuan dalam mengelola komunikasi darurat dan prosedur penyelamatan Search and Rescue (SAR) dalam kondisi kritis.
Rangkaian latihan diakhiri dengan pembahasan tentang pengangkutan bahan radioaktif di laut dan penanggulangan kedaruratan nuklir/radiologi, yang dipandu oleh tim dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten). Peserta juga melakukan praktek proteksi radiasi dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) untuk menghadapi potensi bahaya radiasi. Setelah sesi praktek dan penyampaian materi.
“Latihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai berbagai ancaman dan penanganan kecelakaan CBRN di laut, serta memperkuat sinergi antara instansi penegak hukum dan keselamatan di laut,” ujar Kolonel Bakamla Anang Suryanto menutup amanatnya.
Kegiatan berjalan lancar dan aman dengan antusiasme tinggi dari peserta baik secara offline maupun online. Peserta yang hadir secara offline berjumlah 45 orang, termasuk perwakilan dari Bakamla RI dan berbagai instansi terkait yakni TNI AL, Polair, Basarnas, Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (Dit. KPLP), Direktorat Jenderal Bea & Cukai (Ditjen BC) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta 46 peserta lainnya mengikuti secara online. (Humas Bakamla RI)